LAYANG-LAYANG
Tak asing lagi di
telinga kita untuk mendengar permainan tradisional ini. Yaitu:Layang-layang.
Pada masa dahulu
kita mudah menemukan permainan ini saat kadar angin di bumi meningkat.namun,
seiring perubahan zaman permainan ini menjadi sesuatu yang langka.
Hal utama yang
membuat kepunahan permainan ini adalah budaya barat yang senantiasa tersebar
tak terkendali. Factor inilah yang mencoba masuk dalam tubuh budaya masyarakat dan
menghapus budaya nenek moyang yang seharusnya di lestarikan oleh masyarakat.
Daerah lingkup
pedesaanlah yang lebih banyak menjadi tempat mengembangkan budaya-budaya nenek
moyang. Di kudus banyak kita jumpai di daerah sebelah utara,sedangkan di daerah
sebelah selatan yang mayoritas orang-orang kota tidak banyak menemukan.
“Jika musim
laying-layang, saya termassuk orang yang beruntung,karna saya bisa memperoleh
uang jajan dari situ.”Tutur Rohim.dulu kegaitan sehari-harinya sewaktu misim
ini, seusai sekolah langsung merakit bamboo untuk membuat laying-layang
kemudian menjualnya.
Berikut cara-cara
membuat layang-layang:
- Potong
bamboo tersebut menjadi batangan kecil.
- Kupas
batang tersebut supaya tidak menggores kulit dan menciptakan luka.
- Ikat
batang tersebut pada tempat pertemuan 2 batang atau ke 2 diagonalnya.
- Sambungkan
antara pangkal dan ujung dengan mengelilinginya menggunakan tali.
- Bungkus
dengan kertas yang agak tipis.
- Sebelum
di bungkus teliti terlebih dahulu antara batang samping kanan dan samping kiri
seimbang.
Cara permainan ini sangatlah mudah namun butuh kesabaran menunggu angin berhembus. jika tidak ada angin yang melewati tubuh layang-layang maka, layang layang akan jatuh sendiri ketanah. jadi keseriusan dan kesabaran akan menjadi kunci utama permainan ini
0 komentar:
Posting Komentar