Home » » Kupat Lepet Simbol Rasa Syukur

Kupat Lepet Simbol Rasa Syukur


PARADE SEWU KUPAT

Jangka sekitar 5 tahun terahir, kegiatan ini berlangsung ditengah-tengah masyarakat colo dan sekitarnya. Mereka berduyun-duyun membawa ketupat serta pasangan sejatinya yaitu lepet dengan jumlah seribu lebih ketupat serta lepetnya. Para warga diseyogyakan untuk mengirim minimal 7 ketupat untuk satu kepala rumah tangga yang kemudian dikumpulkan pda tiap RT dan terahir dibawa ke masjid bagian atas. Setelahnya, para warga berkumpul ramai-ramai di makam ria untuk menjalani prosesi pelaksanaan parade kupat .
Perjalanan parade kupat ini dimulai dari maqom syaikhinaa Sunan muria  lalu berjalan menuju taman ria. Ditempat inilah para manusia yang datang dari manca-manca desa, bahkan kota memperebutkan kupat serta lepet yang dipercaya mengandung sejuta hasiat.
Tujuan utama dalam acara ini adalah perebutan kain penutup batu nisan waliyyullah syaikhina sunan muria . yang mana dalam penempatan sewaktu membawa ketupat ditaruh untuk menutupi gulungan-gulungan kupat.
Kegiatan ini akan berlangsung hanya pada tanggal 7 SYAWAL yang dihadiri oleh berbagai kalangan orang-orang penting. ada bupati,sebagai pembukaan acara sekaligus yang mengawali pengambilan kupat dan lepet sebelum adanya acara pembagian kupat .
Tradisi sewu kupat ini merabak dalam 3 wilayah dikudus yaitu , Muria (Colo), Bae , Mejobo(Bulusan)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Random Post

Comment

 
Support : MA NU IBTIDAUL FALAH
Copyright © 2013. Tradisi Lokal - All Rights Reserved
Oleh : USTHUR RAA'ID
Di Dukung : Blogger